twitter
googleplus
facebook

Test Footer

Rabu, 16 April 2014

Budidaya Ikan Cupang

Konsumen
Konsumen kita adalah para pecinta ikan hias, dan sebagian anak-anak, serta mahasiswa kos yang biasanya untuk menghias kamarnya menggunakan ikan hias.
Bagaimana Memulai
Tidak sulit untuk mulai membudidayakan ikan jenis ini. Ikan ini bisa ditempatkan di ember, gelas/botol air minum mineral, pot bunga dan akuarium. Kita pasti mempunyai peralatan semacam itu di rumah. Selanjutnya cukup mencari bibit-bibitnya saja untuk dikembangbiakkan.
Hambatan
Di bisnis ini nyaris tidak ada hambatan yang cukup berarti. Tetapi jika kita kurang paham di mana memasarkannya, bisa jadi kita hanya membudidayakan tanpa ada pembeli.
Kunci Sukses
Kita harus mempelajari bagaimana merawat dan membudidayakan ikan ini dengan baik. Karena tergolong mudah, kemungkinan kita tidak akan terlalu kesulitan. Sekarang adalah bagaimana memasarkannya saja yang harus kita usahakan.
Pemasarannya, kita bisa menjual ke pengecer atau toko-toko yang khusus menjual ikan hias dan hewan lain. Agar penjualan kita lebih luas kita bisa mempromosikannya di media massa dan tabloid, terutama yang membahas agrobisnis dan flora-fauna.
Tips Merawat dan Budidaya Ikan Cupang
Walaupun ikan cupang bisa dipelihara di manapun, sebaiknya untuk budidaya, menggunakan bak semen minimal 1 x 2 meter atau akuarium ukuran 100 x 40 x 50 cm. Sebagai wadah perkawinan ikan cupang, kita bisa menggunakan media yang lebih kecil (baskom, akuarium kecil dan ember).
Pemijahan dan perawatan Ikan
  1. Mempersiapkan akuarium dengan ketinggian air 15 – 30 m.
  2. Memasukkan induk jantan lebih dulu, tutup wadahnya. Setelah sehari baru dimasukkan induk betina yang sudah matang telur.
  3. Pada pagi hari, telur ikan sudah akan menempel pada sarang berbentuk busa yang disediakan pejantan.
  4. Induk betinanya kita ambil dari wadah tersebut, sementara induk jantan dibiarkan memelihara telur sampai menetas.
Pembesaran Anak
  1. Jika burayak ikan cupang sudah bisa berenang dan habis kuning telurnya, kita bisa memindahkannya bersama induk jantan ke tempat yang lebih besar.
  2. Kita bisa memberikan benih ikan dengan makanan kutu air lalu wadahnya ditutup.
  3. Setelah sepuluh hari, kita bisa memindahkan anak tersebut ke tempat lain. Selanjutnya setiap seminggu sekali ikan dipindahkan ke tempat lain agar pertumbuhan semakin cepat.
Pasca Panen
Pasca panen yaitu setelah ikan berumur 1 bulan. Kita akan menyeleksinya dan memindahkan yang berkualitas baik ke tempat yan baru dan dalam botol-botol tersendiri untuk menghindari perkelahian. Setelah usia 1,5 sampai 2 bulan, ikan ini sudah bisa dipasarkan.

Betta Albimarginata -Seriously Fish

Ikan Cupang ini termasuk jenis ikan cupang liar atau cupang alam. Di Asia tenggara juga termasuk Indonesia mepunyai jenis ikan baru yaitu Betta Albimarginata. Cupang jenis ini ditemukan sejak tahun 1993 oleh Maurice Kottelat di Kalimantan Timur. Albimarginata berarti bertepi putih, karean warna sirip, ekor & bawah berwarna putih. bahkan sirip dan dasinya pun berujung putih. ukurannya hanya berkisar 5 cm, (2 inci) dan ikan ini termasuk yang terkecil di antara jenis ikan cupang yang kita kenal.

Betta Albinamarginata merupakan jenis mouthbreeder atau ikan yang mengerami telurnya dalam mulutnya sampai menetas & mengelurkan anak-anak mereka pada waktunya. Pejantan Betta Albimarginata megerami telurnya dan anaknya dalam mulutnya selama 12 hari pada suhu 26-27 derajat celcius. jenis ini juga di tangkap oleh Dickman, Knorr & Gram di aliran sungai Sembuak selebar 2 meter, di kota Malinau sekitar 1996 yang letaknya kira-kira 100 km dari tempat Kottelat menangkap spesimennnya.

Menurut Kottelat Betta Albimarginata sangat mirip dengan Betta Channoides sehingga cukup membingungkan. tetapi beruyak keduannya berbeda sama sekali. beruyak Betta Albimarginata berwarna hitam dan berukuran 5 mm, sedangkan beruyak Betta Channoides berwarna terang seperti beruyak guppy. Betta Marginatata ditemukan di perairan dangkal diantara akar-akar tumbuhan, dengan pH 5,5 temperatur 27 derajat celcius, dan kesadahan 3 dH.

Sejarah Ikan Cupang Giant (Raksasa)

Ikan Cupang Giant atau raksasa adalah ikan cupang yang berukuran lebih dari normal, hingga mencapai +/-12 cm. Cupang raksasa ini terlihat sangat besar dengan bentuk tubuh yang tebal. Karena besarnya, terlihat cupang ini tidak seaktif cupang normal, namun tetap memiliki keagresivitasan sebagaimana layaknya cupang. Insang terbuka dengan gerakan siap menyerang selalu diperlihatkan ketika bertemu musuhnya. Sirip akan dinaikin seakan memperlihatkan kemarahannya. Keindahan cupang hias masih terlihat namun untuk cupang raksasa jenis halfmoon dan serit belum didapat bentuk sirip yang sekokoh cupang halfmoon dan serit yang normal.

Penemunya yang pertamakali adalah Mr. Athapon (Uncle Sala) dan anaknya Mr. Natee, peternak Thai pemilik Diamond Fish Farm yang pertama kali mengembangbiakan cupang raksasa pada tahun 1999. Mereka mendapatkan seekor cupang plakat yang memiliki panjang 4 inchi (10 cm) dikolam mereka dan memiliki ide untuk mengembangkan cupang tersebut. Mereka mencari indukan betina yang besar dari sekitar 300 an kolam mereka untuk pasangan si cupang plakat raksasa yang mereka miliki. Dengan tidak pantang menyerah mereka mengawin silangkan cupang raksasa tersebut sehingga dicapai ukuran dan bentuk yang dikehendaki. Pada tahun 2001 Uncle Sala mulai memasarkan cupang raksasanya dan menamakannya Giant Betta. Setahun kemudian dikirimnya giant betta ini mengikuti kontes cupang internasional IBC di Amerika Serikat. Ketika itu harga seekor giant betta ditawarkan di Aquabid seharga US$ 1000 dan terjual.

Pada awalnya untuk mencapai ukuran 3 inchi (7.5 cm) dibutuhkan waktu 8-9 bulan namun sekarang untuk mencapai ukuran yang sama dapat dicapai hanya dalam waktu 5 bulan saja. Sementara sirip dan warna sudah berkembang semakin bervariasi sehingga didapat giant halfmoon, giant double tail, giant serit. Ukuran terbesar yang dapat ditemukan adalah 5 inchi (12.5 cm) pada giant berumur lebih dari 1 tahun.

Ikan Cupang Double Tail (Cagak)

Awal mula ikan cupang double tail atau ekor cagak tampil sejak adanya ikan cupang jenis half moon hal ini sebenarnya adalah cacat genetik yang diderita ikan cupang hingga membuat ekor ikan menjadi seperti terbagi dua di bagian tengah ekornya (caudal). akibat mutasi genetik ikan ini memiliki sirip punggung yang panjangnya sama dengan sirip bawah dan memiliki sirip ekor atau dua cuping sirip ekor yang berbeda. dengan demikian jika ikan cupang mekar akan terlihat bercabang atau ekornya terbagi dua(cagak).

Definisi lain double tail yang baik adalah suatu lingkaran penuh dengan tidak ada ruang terbuka (sepasi) di antara ketiga sirip, baik sirip punggung, sirip bawah, maupun sirip ekor. dasar sirip di belakang double tail tampak lebih luas dibandingkan dengan singgle tail (ekor tunggal). Double tail yang ideal ialah memiliki sirip bawah yang berhubuingan secara simetris dengan sirip atas atau sirip punggung dan sirip ekor.

Cupang double tail mempunyai cuping ekor yang sama dan seimbang di atas dan di bawah garis tengah ikan itu. Cuping ekor yang atas dan bawah harus seimbang. bentuk lingkarang sama seperti kita melihat ikan jenis half moon hal ini adalah bentuk yang ideal untuk kedua cuping ekor ketika mengembang.

Untuk gen double tail sangat rentan terhadap gen singgle tail apabila kita mengawinkannya. karena itu apabila kita mencoba untuk mengawinkan ikan dengan gen double tail dengan ikan cupang gen singgle tail maka akan menghasilkan lebih banyak ikan singgle tail, dan bahkan akan menghasilkan ikan yang benar-benar jelek karena ini akan mengakibatkan nilai jual ikan tidak bagus, karena ke indahannya yang berkurang banyak. Singgle tail yang memiliki gen double tail biasanya ditandai dengan sirip punggung atau dorsal yang luasnya dua kali sirip punggung dinggle tail normal. jika double tail kita kawinkan dengan double tail juga kita akan menghasilkan ikan double tail setidaknya seperempatnya saja dari seluruh anakan ikan, hal ini di akibatkan belum kuatnya gen ikan double tail untuk mengikan gen seluruh anaknya menjadi jenis double tail seperti orang tuannya. yang selebihnya menjadi ikan singgle tail atau setengah double tail, tetapi tetap anakan ikan tersebut mempunyai gen double tail, dan ketika nanti dikawinkan ketika ikan dewasa atau cukup umur kemungkinan akan menghasilkan ikan doble tail juga walau jumlahnya tidak terlalu banyak. kalau menurut teorinya seharusnya ikan double tail yang dikawinkan dengan sesamanya akan menghasilkan ikan yang sejenis tetapi untuk saat ini sepertinya belum. hal ini belum bisa di samakan seperti ikan jenis serit & half moon.

Untuk di Indonesia ikan jenis double tail belum terlalu banyak di ternakan karena faktor keberhasilan memperoleh double tail yang sempurna sangat kecil. ynag membuat para pecinta ikan cupang double tail masih kesulitan untuk mendapatkan ikan cupang jenis ini dengan kwalitas yang baik. untuk dipelihara maupun untuk kontes ikan cupang. tidak semua ikan cupang menyediakan kelas double tail karena faktor masih sedikitnya ikan jenis ini.

Selasa, 15 April 2014

Info Ikan Cupang dan Sejarah Ikan Cupang Indonesia

Cupang hias merupakan ikan asli yang hidup di kawasan Asia Tenggara Seperti Indonesia, Thailand, Singapura, Malayshit, dll. Ikan Cupang sekarang menjadi salah satu andalan expor Indonesia ke mancanegara. Dalam sejarahnya ikan cupang dahulu sekali hanyalah ikan yang hidup di daerah persawahan.

Ikan Cupang



Tapi sekarang sudah sangat berbeda dari bentuk aslinya dahulu. karena ikan cupang sudah bermutasi menjadi ikan yang lebih cantik & menarik. Ikan cupang di Indonesia di kenal dan di pelihara oleh sebagian masyarakat Indonesia sejak tahun 1960-an dan lebih banyak dikenal sebagai ikan cupang sawah. dan kala itu ikan cupang penggemarnya hanyalah anak-anak dan belum dirambah oleh kalangan orang-orang kaya.

Perkembangan Cupang
Perubahan terjadi pada tahun 1970. saat itu importir memperkenalkan jenis cupang baru. ada yang ekor pendek yang sekarang kita sebut dengan ikan cupang aduan atau cupang laga. ada juga yang berekor panjang yang dulu kita kenal dengan cupang jenis slayer. kala itu yang baru muncul jenis slayer ekor lilin yang datang sebagai cupang hiasnya. kala itu ikan jenis ekor lilin ini tetap mendominasi sampai era tahun 1990-an. sampai ketika para penggemar cupang memadukan atau mengawin silangkan mereka menjadi ikan yang lebih bervariasi bentuk & warnanya.

cupang hias jenis baru ini mempunyai ekor yang di hiasi tulang yang lebih menonjol keluar. ada yang berbentuk duri panjang, sisir tapi biasanya kita sebut jenis serit. dan yang menggelembung kita sebut Half Moon.

Bukan Hanya Ikan Aduan
Pada pertengahan tahun 1990-an, ikan cupang mulai diperlombakan dan di pamerkan keindahan fisiknya tapi mereka belum memisahkan kategorinya seperti sekarang yang memisahkan bentuk sirip maupun warnanya. semenjak adanya kontes konsep ikan cupang dahulu sebagai ikan aduan atau laga berubah menjadi ikan hias.

Kini ikan cupang bukan hanya untuk diadu, melainkan juga untuk dinikmati keindahannya. Ikan cupang ini juga dipelihara, dikoleksi, dibudidaya dan juga dijual sampai ke luar negeri. Begitulah yang dilakukan oleh para penggemar ikan cupang yang tergabung dalam Komunitas Indo Betta Splendens (INBS)

Maka tak heran, kalau Indonesia merupakan penghasil ikan cupang hias terbesar kedua di dunia, setelah Thailand. Namun kalau cupang alam, Indonesia menjadi penghasil nomor satu didunia. Saat ini kita memiliki sekitar 40 jenis cupang alam yang sudah diteliti.

Ikan Cupang Indonesia


Ikan Cupang Hias


Ikan Cupang Hias


Ikan Cupang

demikian sejarah ikan cupang Indonesia semoga bermanfaat..

Sejarah Ikan Cupang Plakat

Ikan cupang plakat adalah ikan cupang hias dengan bentuk ekor yang lebih pendek atau biasa disebut ikan ekor pendek. Cupang plakat berasal dari Thailand yang pertama kali mengembangbiakannya.

Pada tahun 2000-an cupang plakat mulai dikenal luas oleh para hobies di Indonesia. karena sebelumnya lebih di nominasi oleh ikan jenis serit maupun halfmoon. ikan cupang plakat pertama kali dibawa & diperkenalkan di Indonesia oleh Henry Gunawan, Hermanus & Joty Atmadjaja. Pada tahun 2003 pertama kali ikan cupang plakad di konteskan oleh InBS dalam pagelaran InBS Award II di Gajah Mada Plaza, tetapai pada saat itu masih pada tahap eksebisi. Plakat sengaja di perkenalkan untuk menggairahkan pasar ikan cupang dalam rangka melawan boomingnya Lou Han. semenjak itu ikan plakat makin banyak penggemarnya karena tampil dengan warna baru & bentuk yang sangat unik. sukurnya ikan cuang mulai kembali di lirik para pecinta ikan cupang.

Ikan cupang plakat pada awal kemunculannya mempunyai ekor berbentuk seperti skop atau spade tail dengan tulang ekor yang hanya dua cabang. cupang yang seperti ini biasa di sebut cupang plakat tradisional. memiliki ujung yang memanjang. karena sirip dasinya atau ventralnya lebih panjang daripada sirip bawahnya.


Dalam perkembangannya plakat dikimpoikan dengan ikan cupang half moon, yang menghasilkan ekor yang berbentuk setengah lingkaran menyerupai huruf D tapi bentuk besarannya tidak sebesar cupang half moon, jadi terlihat lebih imut. dan mempunyai tulang ekor yang lebih banyak untuk menyokong ekornya yang berbentuk half moon jadilah ikan jenis Plakat Halfmoon berekor pendek. bahkan ikan cupang plakat ekor mawar (rose tail) mempunyai cabang ekor lebih dari 8 batang.

Persilangan plakat dengan double tail menghasilkan plakat double tail atau cupang cagak ekor pendek dan plakat simetris, yang menambah kemeriahan ikan cupang hias, tapi ikan cupang plakat cagak ini masih belum banyak di pasaran untuk sekarang ini. Plakat Simetris atau symmetrical plakat memiliki sirip punggung (dorsal) yang tinggi dan lebar, karena memiliki grn double tail yang resesif. Penampilan ikan cupang plakat simetris sangat menawan sehingga oleh International Betta Congress (IBC) dimasukan ke dalam kelas tersendiri. untuk membedakan dengan plakat halfmoon & plakat tradisional.

Ada juga cupang plakat untuk dikembangkan agar tubuhnya tumbuh lebih besar & indah di banding dengan cupang umumnya yaitu ber ukuran sekitar 10 - 12 cm diukur dari ujung mulut samapai ujung ekornnya. jadi besarnya kurang lebih dua kali besar ikan cupang normal. yang merupakan persilangan antara cupang alam dengan plakat yang berbadan agak besar yang menjadikan ikan jenis baru yaitu ikan cupang giant plakat.mengenai sejarah ikan cupang raksasa (Cupang giant) sudah saya bahas pada artikel sejarah ikan cupang raksasa pada kesempatan sebelumnya. pada saat pertama kali di perkenalkan di Jakarta International Betta Show 2007 di arena Flora 2007 Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. ikan cupang cupang raksasa plakat ini dibandrol dengan harga US$1.000,- atau setara dengan Rp.10.000.000,- pada saat itu.


sumber :  http://ikancupangvyanth.blogspot.com/2013/05/sejarah-ikan-cupang-plakat.html

Sejarah Ikan Cupang Double Tail



Awal mula ikan cupang double tail atau ekor cagak tampil sejak adanya ikan cupang jenis half moon hal ini sebenarnya adalah cacat genetik yang diderita ikan cupang hingga membuat ekor ikan menjadi seperti terbagi dua di bagian tengah ekornya (caudal). akibat mutasi genetik ikan ini memiliki sirip punggung yang panjangnya sama dengan sirip bawah dan memiliki sirip ekor atau dua cuping sirip ekor yang berbeda. dengan demikian jika ikan cupang mekar akan terlihat bercabang atau ekornya terbagi dua(cagak).

Definisi lain double tail yang baik adalah suatu lingkaran penuh dengan tidak ada ruang terbuka (sepasi) di antara ketiga sirip, baik sirip punggung, sirip bawah, maupun sirip ekor. dasar sirip di belakang double tail tampak lebih luas dibandingkan dengan singgle tail (ekor tunggal). Double tail yang ideal ialah memiliki sirip bawah yang berhubuingan secara simetris dengan sirip atas atau sirip punggung dan sirip ekor.
Cupang double tail mempunyai cuping ekor yang sama dan seimbang di atas dan di bawah garis tengah ikan itu. Cuping ekor yang atas dan bawah harus seimbang. bentuk lingkarang sama seperti kita melihat ikan jenis half moon hal ini adalah bentuk yang ideal untuk kedua cuping ekor ketika mengembang.
Untuk gen double tail sangat rentan terhadap gen singgle tail apabila kita mengawinkannya. karena itu apabila kita mencoba untuk mengawinkan ikan dengan gen double tail dengan ikan cupang gen singgle tail maka akan menghasilkan lebih banyak ikan singgle tail, dan bahkan akan menghasilkan ikan yang benar-benar jelek karena ini akan mengakibatkan nilai jual ikan tidak bagus, karena ke indahannya yang berkurang banyak. Singgle tail yang memiliki gen double tail biasanya ditandai dengan sirip punggung atau dorsal yang luasnya dua kali sirip punggung dinggle tail normal. jika double tail kita kawinkan dengan double tail juga kita akan menghasilkan ikan double tail setidaknya seperempatnya saja dari seluruh anakan ikan, hal ini di akibatkan belum kuatnya gen ikan double tail untuk mengikan gen seluruh anaknya menjadi jenis double tail seperti orang tuannya. yang selebihnya menjadi ikan singgle tail atau setengah double tail, tetapi tetap anakan ikan tersebut mempunyai gen double tail, dan ketika nanti dikawinkan ketika ikan dewasa atau cukup umur kemungkinan akan menghasilkan ikan doble tail juga walau jumlahnya tidak terlalu banyak. kalau menurut teorinya seharusnya ikan double tail yang dikawinkan dengan sesamanya akan menghasilkan ikan yang sejenis tetapi untuk saat ini sepertinya belum. hal ini belum bisa di samakan seperti ikan jenis serit & half moon.

Untuk di Indonesia ikan jenis double tail belum terlalu banyak di ternakan karena faktor keberhasilan memperoleh double tail yang sempurna sangat kecil. ynag membuat para pecinta ikan cupang double tail masih kesulitan untuk mendapatkan ikan cupang jenis ini dengan kwalitas yang baik. untuk dipelihara maupun untuk kontes ikan cupang. tidak semua ikan cupang menyediakan kelas double tail karena faktor masih sedikitnya ikan jenis ini.
 

About This Template